Penelitian dalam pendidikan dewasa ini sangatlah penting. Sudah sangat gencar dilakukan bukan hanya oleh pakar dalam bidang pendidikan saja tetapi juga sudah menjalar hingga awam yang prihatin mengenai pendidikan.
Penelitian tidak semata-mata dilakukan hanya untuk memenuhi syarat kelulusan akademik. Melainkan maraknya dilakukan penelitian dalam pendidikan karena tingginya tingkat keresahan masyarakat akan masalah yang timbul dalam bidang ini. Sehingga penelitian memiliki siklus tersendiri yang tak pernah putus dikarenakan masyarakat slalu mengevaluasi dan membuat inovasi serta memberikan dasar-dasar teoritis bagi pengembangan pendidikan.
Bagaimana tidak? Masalah pendidikan khususnya di negara Indonesia ini sangatlah kompleks. Mulai dari masalah pendidik, peserta Didik, sarana dan prasarana, jam pembelajaran, prosedur pembelajaran, ujian nasional, kurikulum, dan masih banyak komponen lainnya dalam proses pembelajaran yang masih harus di evaluasi.
Dalam komponen-komponen proses pendidikan didalamnya mencakup 4 sub yang selalu menjadi sorotan untuk selalu di evaluasi, mencakup :
- Interaksi pendidikan
- Tujuan pendidikan
- Lingkungan pendidikan
- Pergaulan pendidikan
Bidang pendidikan termasuk rumpun ilmu perilaku, suatu rumpun ilmu yang mengkaji aktivitas manusia. Lingkup kajian aktivitas manusia sangatlah luas, mencakup aktivitas manusia sebagai individu atau kelompok, sebagai kesatuan etnis, bangsa, atau ras dalam lingkup geografis, administratif atau sosial-budaya, dalam suatu organisasi, institusi, pemerintahan, berkenaan dengankegiatan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, keamanan, keagamaan, kesejahteraan masyarakat, dll.
Interaksi antara peserta Didik dengan para pendidik serta berbagai sumber pendidikan merupakan inti dari suatu kegiatan pendidikan. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber-sumber pendidikan dapat berlangsung dalam situasi pergaulan (pendidikan), pengajaran, latihan, serta bimbingan. Dalam pergaulan antara peserta didik dengan para pendidik yang dikembangkan terutama segi-segi efektif: nilai-nilai, sikap, minat,motivasi, disiplin iri, kebiasaan, dll.
Tujuan pendidikan selalu menjadi bahan pembicaraan yang sensitif jika kita telah berkaca pada pencapaian pendidikan dilapangan. Idealnya perbuatan mendidik diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu, yaitu tujuan pendidikan. Perbuatan pendidikan selalu diarahkan kepada kemaslahatan dan kesejahteraan peserta didik dan masyarakat. Karena tujuannya positif maka proses pendidikannya juga harus selalu positif, konstruktif,normatif. Maka diadakan penelitian untuk mencari atau memecahkan masalah yang menjadikan tujuan pendidikan tidak seideal yang dicita-citakan.
Lingkungan pendidikan juga merupakan komponen yang banyak dikaji dan diteliti. Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politis, keagamaan, intelektual,dan nilai-nilai. Lingkungan fisik berupa saran, prasarana serta fasilitas yang digunakan. Lingkungan sosial budaya merupakan lingkungan pergaulan ntar manusia, antar pendidik dan peserta didik dan orang-orang lainnya yang berinteraksi dalam pendidikan. Lingkungan intelektual merupakan kondisi dan iklim sekitar yang mendorong dan menunjang pengembangan dan kemampuan berfikir.serta lingkungan lainnya adalah lingkungan nila, yang merupakan tata kehidupan baik nilai kemasyarakatan, ekonomi, sosial, politik, estetika, etika maupun nilai keagamaan yang hidup dan dianut dalam suatu daerah atau kelompok tertentu.
Pergaulan pendidikan ialah perlakuan-perlakuan mendidik yang ditularkan oleh pendidik dalam pergaulan hidup. Para pendidik berusaha menjadi contoh dalam memberikan perlakuan dalam kegiatansehari-hari, terlebih dalam situasi bimbingan dan latihan-latihan.
Penelitian memberikan deskripsi, eksplanasi, prediksi, inovasi dan juga dasar-dasar teoretis bagi pengembangan pendidikan sehingga penelitian pendidikan sangat penting dilakukan. Evaluasi teori dan menemukan teori baru dalam pendisikan merupakan suatu tantangan yang sangat mulia bagi mahasiswa pendidikan pada khususnya untuk selalu peka terhadap kabar-kabar pendisikan di Indonesia yang belum maksimal mencetak penerus bangsa yang mumpuni untuk menjadikan bangsa kita sebagai bangsa yang cerdas dalam bidang keilmuan di mata dunia sehingga bangsa kita masih saja dicap sebagai bangsa yang konsumtif. Lebih banyak mengkonsumsi dibandingkan memproduksi. Maka jangan pernah bosan berhenti untuk belajar dan mengkaji. Terima kasih.